Pekalongan – Jum’at (08/08/2025). Suasana pagi di SMA Negeri 4 Kota Pekalongan berbeda dari biasanya. sekolah dipenuhi siswa-siswa yang tampak antusias menyimak pemaparan dari jajaran Bawaslu Kota Pekalongan. Hari itu menjadi momentum penting, karena program Bawaslu Goes To School resmi dimulai dengan SMA N 4 sebagai titik pertama pelaksanaannya.

Program ini dirancang untuk menanamkan nilai-nilai demokrasi sejak dini kepada generasi muda, sekaligus memperkenalkan peran strategis Bawaslu sebagai pengawas pemilu. Materi yang disampaikan bukan sekadar teori, tetapi dikemas dengan bahasa sederhana, interaktif, dan dekat dengan kehidupan sehari-hari para pelajar.

Beberapa pokok materi yang disampaikan oleh Vergy Hardian Permana,SH dan Abdul Qori Arif, A.Md.A.B.selaku staff Bawaslu Kota Pekalongan meliputi:

Pendidikan Demokrasi, agar siswa memahami bahwa demokrasi bukan hanya soal pemilu, tetapi juga bagaimana menghargai perbedaan, musyawarah, dan keterlibatan aktif warga negara.

Kepengawasan Kepemiluan, yang menjelaskan bagaimana Bawaslu bekerja mengawal setiap tahapan pemilu, mulai dari pemutakhiran data pemilih, kampanye, hingga proses pemungutan suara.

Pengawasan Partisipatif, yaitu ajakan agar masyarakat, khususnya generasi muda, ikut berperan aktif menjadi mata dan telinga demokrasi dengan melaporkan dugaan pelanggaran pemilu di lingkungannya.

Tak berhenti pada sesi materi, kegiatan juga diselingi dengan kuis yang memancing semangat siswa. Berbagai pertanyaan seputar demokrasi dan pengawasan pemilu diajukan, dan para siswa dengan sigap mengangkat tangan untuk menjawab. Gelak tawa dan tepuk tangan mewarnai suasana, terlebih ketika hadiah menarik diberikan kepada para pemenang.

“Generasi muda adalah aset bangsa. Dengan memahami nilai-nilai demokrasi sejak dini, mereka bisa tumbuh menjadi warga negara yang kritis, peduli, dan berani bersuara untuk keadilan,” ungkap salah satu anggota Bawaslu Kota Pekalongan dalam sambutannya.

Pelaksanaan perdana Bawaslu Goes To School ini menjadi tonggak awal rangkaian kegiatan yang akan terus dilanjutkan di sekolah-sekolah lain di Kota Pekalongan. Harapannya, semakin banyak pelajar yang teredukasi dan mampu menjadi garda depan dalam mengawal demokrasi Indonesia.