Selama bulan Oktober 2025, Saka Adhyasta Pemilu Kota Pekalongan kembali menunjukkan eksistensinya sebagai wadah pendidikan kepemiluan bagi generasi muda. Melalui rangkaian anjang­sana dan sosialisasi ke berbagai SMA/SMK/MA, Saka Adhyasta tidak hanya membawa materi tentang pentingnya pengawasan pemilu, tetapi juga memperkenalkan jati diri Saka agar semakin dikenal dan diminati oleh para Pramuka Penegak dan Pandega di Kota Pekalongan.

Gerakan ini menjadi langkah strategis untuk membuka pintu bagi anggota pangkalan Pramuka yang tertarik bergabung dan berkembang bersama Saka Adhyasta Pemilu.

10 Oktober – SMK Negeri 2 Kota Pekalongan: Langkah Awal Membangun Kedekatan

Rangkaian anjangsana dibuka di SMK Negeri 2 Kota Pekalongan. Kak Dimas bersama tim hadir menyampaikan materi di hadapan sekitar 40 anggota pangkalan. Selain menekankan peran pemuda dalam mengawasi jalannya pemilu, tim juga memperkenalkan ruang belajar dan aktivitas yang tersedia di Saka Adhyasta Pemilu.

Peserta tampak antusias saat mendengar bahwa di Saka, mereka bisa belajar langsung tentang pengawasan pemilu, simulasi pemungutan suara, hingga praktik kerja lapangan saat masa pemilihan. Beberapa siswa mulai membuka percakapan tentang bagaimana prosedur untuk bergabung, sebuah tanda bahwa kesan pertama yang diberikan berjalan dengan baik.

24 Oktober – SMK Negeri 1 Kota Pekalongan: Antusiasme Generasi Z Merekah

Di SMK Negeri 1, suasana sosialisasi semakin hidup. Sekitar 50 anggota pangkalan mengikuti kegiatan dengan penuh energi. Tim kembali menegaskan bahwa anjangsana ini bukan hanya penyampaian materi, tetapi juga kesempatan bagi pelajar untuk mengenal Saka Adhyasta lebih dekat.

Respons siswa pun positif. Banyak yang terkejut mengetahui bahwa Saka Adhyasta memiliki struktur kegiatan yang rapi, program kerja yang jelas, serta peluang besar untuk terlibat langsung dalam proses demokrasi. Beberapa peserta dari kelas X dan XI menyatakan ketertarikan untuk mendaftar sebagai anggota baru.

29 Oktober – MAN 1 Kota Pekalongan: Suasana Hangat dan Interaksi Mendalam

Kunjungan ke MAN 1 menjadi momen yang sarat keakraban. Tim yang datang mengenakan pakaian olahraga dan scraft membuat jarak antara pemateri dan peserta semakin cair. Sekitar 42 anggota pangkalan menyambut anjangsana ini dengan wajah cerah.

Dalam suasana yang lebih humble, Kak dimas, yang didampingi Kak Reiky dan kawan-kawan lainya berdialog lebih bebas. Peserta berbagi pengalaman dan pandangan tentang demokrasi, sementara tim memaparkan bahwa Saka Adhyasta adalah ruang belajar yang inklusif dan terbuka bagi siapa pun yang ingin turut menjaga marwah pemilu.
Tak sedikit peserta yang menunjukkan minat bergabung, terutama setelah mengetahui bahwa kegiatan Saka memadukan edukasi, pengabdian sosial, dan pengalaman lapangan yang nyata.

31 Oktober – SMK Negeri 3 Kota Pekalongan: Puncak Sambutan Luar Biasa

Kunjungan ke SMK Negeri 3 menjadi penutup yang paling meriah. Lebih dari 80 anggota pangkalan hadir, didampingi para pembina yang ikut mendukung rangkaian kegiatan Saka Adhyasta Pemilu. Atmosfernya penuh semangat.

Selain menyampaikan sosialisasi, tim juga menampilkan penjelasan tentang struktur keanggotaan, program latihan rutin, serta kesempatan terlibat dalam kegiatan kepemiluan. Tingginya minat peserta membuat pembina pangkalan meminta informasi pendaftaran untuk disampaikan kembali ke siswa yang berminat.

Kunjungan ini menegaskan bahwa Saka Adhyasta bukan sekadar tamu—tetapi mitra pendidikan karakter dan demokrasi bagi sekolah-sekolah di Kota Pekalongan.

Rangkaian anjangsana selama Oktober membuktikan bahwa Saka Adhyasta Pemilu Kota Pekalongan semakin dikenal, semakin diterima, dan semakin diminati. Kegiatan ini tidak hanya membawa ilmu, tetapi membuka jalur rekrutmen anggota baru dari tiap pangkalan.

Dengan sambutan positif yang diterima di empat sekolah tersebut, Saka Adhyasta optimistis dapat menampung generasi muda yang ingin ikut menjaga integritas demokrasi Indonesia.

Oktober menjadi bulan mengesankan—bulan ketika semangat Saka Adhyasta Pemilu menggema dan menanamkan inspirasi bagi calon-calon pengawas pemilu generasi masa depan.