Penerapan Nilai-Nilai Puasa Ramadhan dalam Pengawasan
|
Bagi umat Islam, datangnya bulan puasa Ramadhan sangatlah menggembirakan. Meski puasa kali ini dijalani di tengah situasi pandemi Covid 19, tapi tetap saja kita patut bersyukur. Bisa menjalankan salah satu rukun Islam ini sungguh kenikmatan dan kebahagian yang luar biasa.
Lalu, apa saja nilai-nilai puasa ramadhan yang bisa diterapkan dalam kerja-kerja pengawas pemilu?
Koordinator Divisi Humas dan Hubal Bawaslu Provinsi Jawa Tengah Rofiuddin mengulasnya dalam acara Ngobras (Ngobrol Bareng Bawaslu) yang digelar secara live di Youtube Humas Bawaslu Jateng pada Senin (27 April 2020).
“Puasa mendidik manusia untuk bersifat jujur dan amanah. Pengawas pemilu juga harus selalu jujur dan amanah dalam melaksanakan tugas,†kata Rofiuddin.
Dalam ibadah puasa hanya Allah dan dirinya sendiri yang tahu. Secara diam-diam seseorang bisa minum dan makan di tempat tersembunyi. Tapi itu jelas tidak boleh. Sebab, puasanya akan batal. Allah juga akan mengetahui makan dan minumnya orang tersebut. Maka di sinilah kita dilatih untuk selalu jujur. “Bawaslu juga harus selalu jujur,†kata Rofiuddin.
Rofiuddin menambahkan, puasa juga melatih disiplin waktu . Sebab, dalam puasa sudah ditetapkan kapan waktunya sahur dan berbuka. Begitu juga apa aktivitas yang wajib dan apa yang sunah. “Pengawas pemilu juga harus disiplin dalam menjalankan tugas. Pengawasan ada waktunya, sesuai tahapan. Apalagi, dalam penanganan pelanggaran, ada prosedurnya yang sangat ketat,†kata Rofiuddin.
Nilai-nilai puasa lainnya adalah puasa menghindarkan diri dari sifat rakus. Mengendalikan hawa nafsu dan menolak praktik korupsi. Pengawas pemilu juga harus menerapkan nilai ini.
Rofiuddin menyebut masih banyak lagi nilai-nilai puasa yang bisa diterapkan dalam kerja pengawas. Untuk lebih lengkapnya bisa disaksikan, dengan klik : Humas Bawaslu Jateng